“Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.”
Bartimeus yang dulunya orang buta dan pengemis di pinggiran jalan mengalami perubahan drastis pada suatu momen yang menentukan dan merubah sejarah hidupnya. Ketika dia berjumpa secara pribadi dengan Tuhan Yesus dia mengalami perubahan dan bahkan menerima mujizat dari Tuhan yaitu dia tidak lagi buta dan mengemis di pinggir jalan. Tuhan adil, bahwa semua orang diberikan kesempatan yang sama, namun masalahnya tidak semua orang mengalami perubahan dan mujizat dari Tuhan karena membuang dengan percuma kesempatan itu!
Banyak orang kristen yang ‘hanya’ berdoa dan berdoa, itu tidak salah, harus malah! Tapi masalahnya seringkali Tuhan sudah menjawab doa kita tapi kita sendiri yang membuang dengan percuma kesempatan yang Tuhan berikan, seringkali kita tidak membuka lebar mata kita untuk kesempatan yang dari Tuhan itu, definisi orang malas adalah menunda-nunda. Akan tetapi kita juga harus tahu bahwa ada yang namanya kesempatan yang akan membawa kita semakin dekat dengan Tuhan dan ada juga jebakan yang akan membawa kita jauh dari Tuhan.
Hal yang menarik dari Bartimeus adalah di dalam ayat 48 dikisahkan bahwa Bartimeus di suruh diam karena teriakannya kepada Tuhan Yesus, tapi alih-alih dia diam malah semakin keras dia menyerukan “Anak Daud kasihanilah aku!” jika saja Bartimeus kehilangan keberanian dan mengikuti saran-saran dari orang banyak itu, masak dia akan mendapat perhatian dari Tuhan Yesus dan dengan demikian menerima kesembuhan dan pencelikan matanya?
Diperlukan proses dan masalah besar untuk menerima hal yang besar dari Tuhan! Adakah kekuatan pada kita untuk menyingkirkan batu penghalang dan lari sampai ketujuan? Baiklah kita rebut destiny ilahi yang dari Tuhan, karena orang yang kuat tidak akan pernah mudah menyerah! Tuhan memberkati. Amen!
Tuhan Yesus memberkati...
ReplyDelete