Komitmen Tertinggi Untuk Tuhan!

Kel 32:1-4,

Jumlah orang Israel yang keluar dari tanah Mesir diperkirakan kurang lebih 2 juta orang, Tuhan mencukupi semua kebutuhan mereka, Tuhan melindungi dan merawat bangsa Israel, bahkan mereka oleh Tuhan dijanjikan The Promise Land suatu tempat yang berlimpah susu dan madunya, tapi dari 2 juta orang Israel yang keluar dari Mesir hanya 2 orang yang masuk ke tanah perjanjian tersebut, bahkan Musa pun tidak masuk! Kita akan belajar 2 hal dari bangsa Israel alasan mereka tidak dapat memasuki tanah perjanjian dari Tuhan:

Tidak memiliki Visi

Seringkali orang kristen berkata “Saya akan setia sama Tuhan dan akan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh seandainya Dia memberkati saya dengan berlimpah” Siapa bilang! Banyak juga orang kaya yang tidak setia, banyak juga orang yang sakit malahan tidak setia. Jadi bukan kekayaan, kesehatan dan berkat-berkat yang lain menjadi ukuran sesorang setia pada Tuhan!

Ketika Musa berada di gunung Sinai dan bangsa Israel merasa Musa berlambat-lambat untuk turun dari gunung itu mereka meminta allah baru, hal ini terjadi karena bangsa Israel tahu bahwa Tuhan yang membawa mereka keluar dari tanah Mesir tapi mereka tidak tahu kemana mereka akan pergi! Orang kristen akan dengan mudah bahkan sangat mudah kehilangan kesetiaan dan komitmen bahkan berbalik dari Tuhan jika tidak punya visi. Dalam pelayanan dan perjalanan kekristenan jika kita tidak memiliki visi, maka percayalah habis sudah pelayanan dan kekristenan kita! Visi kita adalah mencapai destiny yang dari Tuhan dan jika kita memiliki visi dari Tuhan, maka kita tidak akan membiarkan visi itu menjadi sia-sia dan tidak tergenapi. Dalam Galatia 3:3 Paulus berkata dengan keras kepada jemaat di sana tentang kebodohan mereka karena mereka mengawali dengan Roh tapi mengakhiri dengan daging dan membuat segalanya sia-sia, hal ini terjadi karena dijelaskan dalam ayat1 bahwa orang-orang Galatia itu terpesona oleh hal lain selain salib Kristus.

Tidak Mengasihi Tuhan Sungguh-sungguh.

Dalam Keluaran 32:2-3 dikatakan bahwa bangsa Israel membawa semua harta benda dan emas mereka untuk dibuat menjadi allah baru bagi mereka berupa lembu emas. Padahal dalam Keluaran 12:35-36 dikatakan emas dan harta benda mereka itu didapati mereka dari tetangga-tetangga mereka pada waktu mereka masih berada di tanah Mesir bahkanTuhan sendiri yang membuat orang-orang Mesir bermurah hati. Hal ini berbanding terbalik jika Tuhan yang meminta harta benda bangsa Israel, dalam Keluaran 12:2 Tuhan menyuruh Musa memungut persembahan khusus hanya bagi yang terdorong hatinya. Ketika membuat berhala lembu emas bangsa Israel memberikan semua milik mereka, namun ketika Tuhan yang meminta Dia hanya berkata yang terdorong hatinya dan yang pasti tidak semuanya memberi dan tidak semua dari harta benda diberikan.

Kita belajar bahwa seringkali kita menganggap rendah dan seadanya segala sesuatu yang dari Tuhan, karena memang Tuhan tidak pernah memaksa kita dengan kekerasan untuk mengasihi-Nya tapi Dia memikat kita dengan kasih-Nya terlebih dahulu! Dalam hidup kekristenan kita jangan sampai dua hal ini terjadi kepada kita, yaitu kehilangan kesetiaan dan komitmen kepada Tuhan karena tidak punya atau sudah kehilangan Visi dan jangan sampai kita kehilangan Kasih yang sungguh-sungguh kepada Tuhan, karena kita hidup bukan dari roti saja tapi dari segala yang diucapkan Tuhan! Baiklah kita mencapai destiny kita dalam Tuhan dan memasuki tanah perjanjian Tuhan yang berlimpah susu dan madunya. Amen!

Aku Telah Mencapai Garis Akhir!

2 Tim 4:6-8

Surat 2 Timotius adalah surat terakhir yang ditulis oleh rasul Paulus, sebelum dia di hukum mati oleh kaisar Nero dengan cara di pancung, ay 6 “…saat kematianku sudah dekat.” Kita tahu suatu saat kita akan meninggal dunia, namun apakah kita dapat berkata-kata seperti Paulus? Kira-kira apakah yang akan dikatakan orang tentang kita pada hari kematian kita? Mungkin kita bisa berkata yang baik tentang diri kita, tetapi apakah yang akan dikatakan oleh orang lain mengenai kehidupan kita selama hidup didunia ini hingga meninggal? Dalam kekristenan tidak pernah awal yang menentukan segala sesuatunya, tapi selalu hasil akhir dan finish yang menentukan. Kekristenan membutuhkan stamina yang stabil karena kita melakukan Long Journey.

Dalam ayat 7 ada tiga hal yang dikatakan oleh rasul Paulus mendekati hari kematiannya, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”

1. Fight and Struggle! Tuhan tidak pernah pandang bulu! Dia mau memberikan sesuatu yang besar kepada kita, tapi apakah kita memiliki kekuatan?! Seperti Kaleb mendapat bagian Hebron yang didiami orang-orang perkasa dan tinggi besar, tapi Kaleb memiliki fighting spirit untuk merebut Hebron. Perjuangan kita belum mencurahkan darah hanya menghadapi hal-hal yang sepele jika dibandingkan dengan perjuangan Paulus dan para rasul yang lainnya, karena itu jika ada orang kristen yang sedikit-sedikit tersinggung bukanlah seorang petarung yang dapat berkata “aku telah menyelesaikan pertandingan dengan baik”

2. I Have Finish the Race! Tidak semua orang yang pulang ke sorga tugasnya telah selesai, karena selama hidup banyak orang kristen membuang waktu hanya memikirkan diri sendiri bukan memikirkan kekekalan dan kehendak Bapadan menyelesaikan sampai akhir. Dalam 2 Timotius 2:5 dikatakan seorang atlet hanya mendapat mahkota juara jika ia bertanding sesuai aturan main, orang yang menyelesaikan pertandingan adalah orang yang tidak didiskualifikasi dan hal ini sama seperti dalam kehidupan kekristenan! Akan ada banyak kejutan-kejutan disorga karena banyak orang merasa telah melakukan banyak hal tapi ternyata ‘didiskualifikasi’ seperti yang dikatakan dalam Matius 7:23 “…Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Mungkin kita bukanlah orang yang hebat, pembicara top, mempunyai karunia kesembuhan dan membangkitkan orang mati, tapi jika kita bertanding sesuai aturan mainnya Tuhan maka kita akan lihat penyertaan Tuhan! Saul tidak mengindahkan hal ini ketika Tuhan melalui Samuel menyuruhnya menghabisi dan menumpus seluruh yang ada pada bangsa Amalek tapi menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang tambun dan terbaik meski Saul berdalih itu untuk persembahan kepada Tuhan, tapi Samuel berkata "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.”

3. I Have Keep the Faith! Orang kristen memiliki dua jenis umur yaitu umur jasmani dan rohani, orang yang lebih tua belum tentu lebih dewasa rohani dan imannya dibanding yang lebih muda. Bagaimanakah kita dapat menjaga iman kita? Dalam 2 Petrus 1:5-8 kita harus menambahkan kepada iman kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih kepada saudara-saudara, dan kasih akan semua orang, jika hal ini terdapat dengan berlimpah-limpah pada kita maka kita akan semakin giat dan berhasil dalam pengenalan akan Tuhan, namun jika hal itu tidak terdapat pada kita maka dalam ayat 9 kita akan menjadi buta dan picik yang merasa diri selalu yang paling benar merasa diri lebih baik daripada orang lain.

Biarlah pada akhir hidup kita dapat berkata seperti Paulus dengan bangga dan penuh sukacita “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”

Tuhan Membalikkan Keadaan!

Pdm. Ferly Lahai
2 Raj 4:1-7

Kita akan melihat beberapa alasan mengapa seorang janda dalam 2 Raja-raja ini memperoleh mujizat (pertolongan) dari Tuhan melalui Elisa.

Ada seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya yang adalah seorang nabi yang takut akan Tuhan, namun ketika meninggal mewariskan bukan harta tapi hutang! Saking banyaknya sampai diancam anaknya akan diambil menjadi budak. Jangan dikira melayani Tuhan tidak akan pernah ada masalah, seolah-olah hidup hanya bersenang-senang, semua jalan mulus tanpa hambatan, memang kita akan menemui berbagai masalah tapi kita juga harus tahu bahwa setiap kisah di Alkitab selalu di akhiri dengan happy ending serumit atau seberat apapun masalahnya!

Tidak ada seorangpun yang mampu menimbulkan masalah terhadap diri maupun hidup kita. Seringkali masalah kita tidaklah besar, namun respon kita yang membuat masalah kecil itu seolah-olah menjadi gunung yang besar. Kita akan lihat respon janda ini ketika masalah datang:

1. Ayat 1, janda itu datang kepada Elisa yang adalah seorang hamba Tuhan dan karenanya adalah representatif (perwakilan) Tuhan sendiri. Ketika masalah datang jangan jauh dari Tuhan! Semakin kita jauh dari Tuhan, semakin masalah dan stres menekan kita. Orang yang jauh dari Tuhan kelihatannya sukacita tapi sebenarnya hatinya ngenes. Respon pertama dari janda ini ketika menghadapi masalah adalah Mencari pertolongan kepada Tuhan.

2. Uniknya meskipun suami dari janda ini berlaku ‘tidak baik’ kepada dia dan anaknya dengan mewariskan hutang bukan kekayaan seperti dalam Ams 13:22 “Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya…” jadi intinya nabi ini bukanlah seorang suami yang baik, bahkan menurut ayat 1 nabi ini memiliki banyak istri “Salah seorang dari istri-istri…” namun tetap saja janda ini tidak berkata yang buruk mengenai suaminya, bahkan dia berkata bahwa suaminya “…takut akan TUHAN…” di hadapan Elisa. Seringkali ketika menghadapi masalah kita akan mencari kambing hitam dan menyalahkan orang lain. Respon kedua janda ini adalah ketika masalah tersebut menghadang dia Tidak menyalahkan orang lain, sebenarnya tidak ada alasan bagi janda ini untuk berkata suaminya takut akan Tuhan, tapi dia tidak menyalahkan orang lain karena dia tahu seperti apapun suaminya dia tetap mempunyai andil karena dia adalah istri yang adalah penolong bagi nabi itu.

3. Banyak orang putus asa sebelum bertindak (pasrah, malas, dan tidak mau repot) sebenarnya Tuhan tidak hanya mampu memberikan kekuatan saja kepada kita untuk menghadapi masalah tapi juga membalikkan keadaan! Dalam doa-doa kita ketika menghadapi masalah janganlah hanya berdoa untuk memiliki iman untuk memperoleh kekuatan dalam menghadapi masalah, tapi juga Berdoa, percaya, dan tahu bahwa Tuhan mampu dan akan membalikkan keadaan!

4. Janda ini meminjam bejana-bejana kepada tetangga-tetangganya, alkitab mencatat bahwa bejana yang dipinjam sangatlah banyak, ini tandanya bahwa janda ini memiliki hubungan baik dengan tetangganya dan mendapat kepercayaan bahwa apa yang dipinjamnya akan dikembalikan. Intinya adalah Bisa dipercaya! Dalam ayat 7 dikatakan “…juallah minyak itu, bayarlah hutangmu…” membayar hutang dan yang mengembalikan yang dipinjamkan adalah salah satu ciri bisa dipercaya, banyak orang pandai di dunia ini tapi hanya sedikit yang bisa dipercaya, kita semua percaya Tuhan tapi apakah Tuhan percaya kepada kita untuk menerima berkat daripada-Nya.

Sepelik apapun masalah yang kita hadapi baiklah kita merespon dengan benar, Datang kepada Tuhan, Tidak menyalahkan orang lain, tidak menyerah karena percaya Tuhan akan membalikkan keadaan, dan Bisa dipercaya. Respon-respon seperti inilah yang akan mendatangkan mujizat dan pertolongan Tuhan kepada kita!

Setia dan Bijaksana

Pdm. Ferly Lahai

Mat 24:45

Kesetiaan dan kebijaksanaan memungkinkan kita dapat dipercaya oleh Tuhan dan diangkat oleh Tuhan untuk mengelola sesuatu yang lebih besar dan kita dapat menjadi saluran berkat, kita diberkati untuk memberkati! "... di angkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya..."
Jadi hamba Tuhan ada dua syarat yang harus dimiliki:
1. Setia
Kesetiaan kita dalam Tuhan dapat berupa banyak hal seperti beribadah, berdoa, dan pelayanan kita kepada Tuhan. Tetapi banyak orang kristen yang hidup setia dalam Tuhan, namun hidup seperti dalam badai cobaan yang tak henti-hentinya melanda, oleh karena selain kesetiaan kita sebagai orang kristen juga memerlukan kebijaksanaan.
2. Bijaksana (Mat 7:24)
Persamaan orang bodoh dan bijaksana adalah sama-sama mendengarkan firman Tuhan, tetapi salah satu perbedaannya adalah dalam hal melaksanakan firman Tuhan. Masalahnya bukanlah seberapa banyak yang kita tahu, tapi seberapa banyak yang kita lakukan.

Orang yang kuat menghadapi segala badai dan cobaan adalah orang yang bijaksana, orang yang bijaksana adalah orang yang melakukan prinsip firman Tuhan. Seperti perumpamaan Tuhan Yesus bahwa orang yang bijaksana seperti membangun rumahnya diatas batu meski hujan, banjir, dan angin melandarumah itu, rumahnya tetap kokoh karena berdiri diatas batu. Rumah itu berdiri kokoh karena pondasi yang dibangun oleh orang bijaksana itu, pondasi yang dimaksud oleh Tuhan Yesus adalah pendengaran akan firman Tuhan. Dalam setiap aspek kehidupan keluarga jika didasari akan firman Tuhan, maka akan seperti orang bijaksana yang membangun rumahnya diatas batu bukanlah diatas pasir, yang dengan mudah roboh ketika hujan, banjir, dan angin melanda.

Kita tidak dituntut untuk banyak tahu dan belajar, memang baik untuk banyak tahu dan banyak belajar, tetapi itu tidak pernah membuat kita bijaksana, yang menjadikan kita bijaksana adalah melakukan prinsip firman Tuhan.
Banyak orang kristen yang yang memang setia dalam Tuhan, namun tidak dibarengi dengan kebijaksanaan. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan sebagai syarat kita menerima berkat Tuhan yang melimpah.

Mzm 90:12 "Ajarlah kami menghitung hari... supaya bijaksana"
Hidup sesuai umurnya, ada dua jenis umur:
Umur dunia dan umur Rohani, semakin orang bertumbuh dalam Tuhan senakin dia bijaksana dan bisa memakan makanan yang keras (Ibr 5:12)
Salah satu barometer kedewasaan rohani orang kristen adalah tidak mudah tersinggung ketika teguran, arahan, dan nasehat diberikan. Orang kristen yang berusia lebih muda secara jasmani, namun orang kristen yang telah lama menjadi orang kristen pun belum tentu dewasa secara rohani.
Ada banyak berkat dan kesempatan untuk kita tertutup, karena ketidak setiaan dan ketidak bijaksanaan kita. Jika saja kita hidup setia dan bijaksana!
Tuhan Yesus memberkati.